Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat Keras yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem basis aata adalah:
- Komputer (satu untuk sistem yang stand-alone atau lebih dan satu untuk sistem jaringan)
- Memori sekunder yang on-line (Harddisk)
- Memori sekunder yang off-line (Tape atau Removable Disk) untuk keperluan backup data
- Media/perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan)
Sistem Operasi (Operating System)
Secara sederhana, Sistem Operasi merupakan program yang mengaktifkan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer (operasi I/O, pengelolaan file, dan lain-lain). Sejumlah Sistem Operasi yang banyak digunakan seperti: MS-DOS, MS-Windows, Linux (untuk komputer stand alone atau untuk komputer client dalam sistem jaringan) atau Novel Netware, MS-Windows Server, Unix, Linux (untuk komputer server dalam sistem jaringan komputer). Program pengelola basis data hanya dapat aktif (running) jika Sistem Operasi yang dikehendakinya (sesuai) telah aktif.
Basis Data (Database)
Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat berisi sejumlah objek basis data (seperti tabel, indeks, dan lain-lain). Di samping berisi data, setiap basis data juga menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data maupun objek-objeknya secara rinci).
Sistem Pengelola Basis Data (Database Management System/DBMS)
Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah Perangkat Lunak (Sistem) yang khusus. Perangkat lunak inilah (disebut DBMS / Database Management System) yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. ¡a juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data, dan sebagainya.
Perangkat lunak yang termasuk DBMS seperti dBase, FoxBase, Rbase, Microsoft-Access (sering juga disingkat menjadi MS-Access) dan Borland-Paradox (untuk DBMS yang sederhana) atau Borland-Interbase, MS-SQL Server, Oracle Database, IBM DB2, Informix, Sybase, MySQL, PostgreSQL (untuk DBMS yang lebih kompleks dan lengkap).
Pemakai (User)
Ada beberapa jenis/tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteralcsi terhadap sistem:
- Programmer Aplikasi. Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan (embedded) dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (seperti C, C++, Pascal, PHP, Java, dan lain-lain).
- User Malur (Casual User). Pemakai yang berinteralcsi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh DBMS.
- User Umum (End User/Naive User). Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui
- pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program) yang telah disediakan sebelumnya.
- User Khusus (Specialized User). Pemakai yang menulis aplikasi basis data nonkonvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus, seperti untuk aplikasi Artificial Intelligence, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dan lain-lain, yang bisa saja mengakses basis data dengan/tanpa DBMS yang bersangkutan.
Aplikasi (Perangkat Lunak) Lain
Aplikasi (Perangkat Lunak) lain ini bersifat optional. Artinya, ada atau tidaknya tergantung pada kebutuhan kita. DBMS yang kita gunakan lebih berperan dalam pengorganisasian data dalam basis data, sementara bagi pemakai basis data (khususnya yang menjadi end-user/naive-user) dapat dibuatkan program khusus untuk melakukan pengisian, pengubahan dan pengambilan data. Program ini ada yang sudah disediakan bersama dengan DBMS-nya, ada juga yang harus dibuat sendiri dengan menggunakan
aplikasi lain yang khusus untuk itu (development tools).
Sumber : Fathansyah (Buku Basis Data, Penerbit Informatika)